Selasa, 08 Juli 2014

Sudah Layak Seorang Pria Menikah, Asal ....


Tinjauan layak atau tidaknya seorang pria menikah bisa dilihat dari berbagai macam segi. Antara lain dari segi pendapatan, segi umur, segi kemapanan yang pasti bukan dari segi nafsu syahwat.

Untuk kali ini kita akan melihatnya dari segi pendapatan. Dan perhitungannya berdasarkan pendapatan per hari, dengan asumsi Anda hidup mandiri, bukan perokok, bukan pemabuk, tidak suka dugem dan bukan pelanggan komplek pelacuran.

1. Penghasilan Rp. 50.000 per hari atau Rp. 1.500.000 per bulan

Untuk penghasilan sebesar ini, Anda harus bisa menyisihkan Rp. 10.000 per hari untuk membayar tempat kos/penginapan. Sisanya yang Rp. 40.000 harus sudah cukup untuk membeli makan, lalu pulsa, trus keperluan mandi dan untuk transport berangkat kerja. Penghasilan segini rasanya agak maksa bila seorang pria tadi harus menikah.

2. Penghasilan Rp. 75.000 per hari atau Rp. 2.250.000 per bulan

Untuk penghasilan sebesar ini, Anda harus bisa menyisihkan Rp. 20.000 per hari guna membayar tempat kos/penginapan, yang tentunya fasilitasnya juga lebih bagus, biasanya sudah ada kamar mandi di dalam. Nah, sisanya harus sudah cukup untuk membeli makan, lalu pulsa, trus keperluan mandi dan untuk transport berangkat kerja dan mungkin juga menabung. Dengan penghasilan segini sepertinya juga masih belum cukup untuk biaya menikah apalagi bila punya anak.

3. Penghasilan Rp. 100.000 per hari atau Rp. 3.000.000 per bulan

Untuk penghasilan sebesar ini, Anda harus bisa menyisihkan Rp. 25.000 per hari untuk membayar biaya tempat kos/kontrakan dan tentu fasilitas kamar juga lebih baik, dengan parkir yang luas mungkin. Dan sisanya bisa Anda gunakan untuk makan, beli pulsa, dan mungkin juga menabung. Dengan penghasilan seperti ini, Anda sudah bisa menghidupi satu orang lagi, artinya Anda bisa menikah namun belum bisa punya anak.

4. Penghasilan Rp. 150.000 per hari atau Rp. 4.500.000 per bulan

Untuk penghasilan sebesar ini, Anda harus bisa menyisihkan Rp. 30.000 per hari untuk biaya tempat tinggal. Dan Anda pun sudah layak untuk menikah, dengan cacatan istri juga bekerja, karena bila punya anak kebutuhan hidup pasti bertambah dengan adanya biaya sekolah buat anak. Kebutuhan anak pun semakin bertambah dengan bertambahnya usia dari sang anak, belum lagi harus mikirin kredit motor.

5. Penghasilan antara Rp. 200.000 per hari dan Rp. 400.000 per hari

Untuk penghasilan sebesar ini, Anda harus menyisihkan menyisihkan minimal Rp. 40.000 per hari untuk biaya tempat tinggal. Dan sebagai pria Anda sudah sangat layak untuk menikah, walaupun istri juga masih harus tetap bekerja, karena Anda mengambil kredit mobil. Dan harus pintar juga menabung untuk masa depan anak Anda nantinya.

6. Penghasilan diatas Rp. 500.000 per hari atau Rp. 15.000.000 per bulan

Untuk penghasilan sebesar ini, Anda sebagai pria sudah super layak untuk menikah, meskipun istri tak bekerja. Anda sudah bisa mengontrak rumah per tahun, dengan catatan Anda beli motor dulu buat mobilisasi Anda. Karena bila kredit mobil, kesannya terlalu memaksakan diri, belum lagi nanti bila sudah ada anak yang lahir.

7. Penghasilan diatas Rp. 1.000.000 per hari atau Rp. 30.000.000 per bulan

Dengan penghasilan sebesar ini, selain sudah layak untuk menikah, Anda pun bisa mengambil kredit mobil. Selain itu pikirkan juga untuk membuka usaha kecil kecilan, yang Anda sudah tau seluk beluk usaha tadi. Atau mungkin Anda bisa memberikan modal kepada seseorang yang bisa Anda percaya untuk membuka usaha Anda. Dengan sistem bagi hasil ataupun sistem pembayaran karyawan semua terserah kepada Anda. Hal ini perlu Anda lakukan guna mendapatkan pemasukan tambahan, selain dari penghasilan utama Anda.

Dan tidak salah memang kalau rejeki itu sudah diatur oleh Tuhan, makanya ada sebagian orang beranggapan kalau mau menikah ya menikah saja, soal rejeki itu nanti pasti ada. Namun alangkah lebih baik bisa sebelum menikah Anda sudah mempunyai penghasilan yang lebih dari cukup. Karena rumah tangga awalnya terbentuk dari rasa cinta, namun seiring berjalan waktu cinta tak akan menjadi yang segala, disitulah biasanya timbul pertengkaran, karena materi yang diberikan oleh suami tidak mencukupi..

0 komentar:

Posting Komentar

Buat yang mau komentar, silahkan tidak ada larangan berupa apapun. Namun usahakan menggunakan bahasa yang sopan dan santun.