Senin, 07 Juli 2014

Kenapa Indonesia Susah Maju Secara Infrastruktur dan Teknologi

Inilah penyebab dari susahnya kemajuan infrastruktur dan teknologi di Negara Indonesia. Karena Negara ini lebih mementingkan para politikus. Seperti uraian dibawah ini, simak dan pelajari baik baik.


Independent Parliamentary Standards Authority (IPSA) dan Dana Moneter Internasional (IMF) merilis gaji anggota DPR RI berada di peringkat keempat terbesar di dunia - bahkan mengalahkan Amerika - setelah Nigeria (116 kali lipat pendapatan per kapita penduduknya ), Kenya (76 kali lipat) dan Ghana (30 kali lipat).

Mengacu pada data itu, menurut data yang dikutip Antara, seorang anggota DPR dalam setahun bisa memiliki pendapatan US$65 ribu atau sekitar Rp780 juta di luar gaji ke-13, dana reses atau aspirasi daerah pemilihan, insentif setiap kali ikut membahas rancangan undang-undang.

Jika ditotal dalam satu tahun pendapatan seorang legislator bisa lebih dari Rp1 miliar. Gaji yang sangat fantastis untuk ukuran sebagian besar rakyat Indonesia yang hidupnya masih di bawah garis kemiskinan.

Tetapi, gaji besar ternyata tidak sebanding dengan kinerja anggota DPR. Sebagian besar dari mereka tidak rajin menghadiri sidang untuk membahas materi-materi yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat, mengundangkan RUU menjadi UU. Mereka masih sibuk melakukan "transaksi politik" dan terlibat dalam kadus-kasus korupsi.

Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan kinerja DPR dengan gaji gede semakin dipertanyakan, ketika banyak anggota dewan tertangkap kamera sedang asik bermain video game atau tertidur pulas saat menghadiri rapat paripurna di DPR.

Apakah Anda sebagai rakyat Indonesia merasa bahwa kinerja Anggota DPR sudah maksimal setelah melihat fakta di lapangan. Coba uang segitu banyaknya dialokasikan untuk membangun infrastruktur dan penelitian teknologi, saya kira Negara kita akan bisa maju bahkan mengalahkan Singapura.

0 komentar:

Posting Komentar

Buat yang mau komentar, silahkan tidak ada larangan berupa apapun. Namun usahakan menggunakan bahasa yang sopan dan santun.